Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan
seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan
hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut
waktu dan tempat hidupnya.
Islam sebagai Pandangan Hidup,
menyadari bahwa tiap aspek kehidupan tidak lepas dari aturan dan nilai-nilai
Islam, dengan menunjukan ketakwaannya terhadap Allah SWT. maka segala aspek
yang berkaitan dengan kehidupan, seperti perkataan, perbuatan, perasaan
(hati) seseorang, akan menampakkan ciri-ciri dari keislamannya tersebut.
Dengan menjadikan Islam sebagai
Pandangan Hidup, maka segala tatanan kehidupan seorang muslim akan sesuai
berdasarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.
Al-Qur’an
Sebagai Pedoman Hidup Umat Islam
Al-Quran
sejatinya diturunkan oleh Allah untuk menjadi petunjuk, penjelasan atas
petunjuk itu dan pembeda antara hak dan batil, benar dan salah, baik dan buruk
serta terpuji dan tercela. Karenanya al-Quran itu harus dijadikan pedoman
hidup. Untuk itu keimanan terhadap al-Quran haruslah totalitas, keseluruhannya,
bagian per bagiannya, dan ayat per ayat yang ada di dalamnya. Mengingkari satu
ayat al-Quran telah cukup menjerumuskan seseorang dalam kekafiran (QS. an-Nisa’
[04]:150-151).
Al-Qur’an merupakan
pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan
di dunia dan di akhirat. Sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, para rasul
datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Sebagai manusia para
rasul tersebut pasti menemui ajalnya, meninggal dunia. Sepeninggal rasul,
kehidupan umat manusia pasti akan kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan
diturunkannya kitab suci, maka umat manusia memiliki pedoman hidup walaupun
nabi atau rasul telah tiada.
Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al-Qur’an, yaitu : Agar manusia mengenal dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia cenderung mengakui adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya. Manusia dengan caranya masing-masing mencari zat yang Maha Kuasa.
Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan akalnya manusia sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dengan benar, perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa wahyu yang diturunkan melalui para rasul. Dengan adanya wahyu, manusia dengan mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan yang Maha Pencipta.
Al-qur’an sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa pegangan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat.
Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al-Qur’an, yaitu : Agar manusia mengenal dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia cenderung mengakui adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya. Manusia dengan caranya masing-masing mencari zat yang Maha Kuasa.
Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan akalnya manusia sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dengan benar, perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa wahyu yang diturunkan melalui para rasul. Dengan adanya wahyu, manusia dengan mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan yang Maha Pencipta.
Al-qur’an sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa pegangan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat.
References:
http://nurulhidayati4321.blogspot.com/2013/12/islam-sebagai-pedoman-dan-pandangan.html
http://www.hizb-australia.org/hizb-ut-tahrir/item/323-menjadikan-al-quran-sebagai-pedoman-hidup