Gelombang Panas di India
Penderitaan
adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang
dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan,
baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan
ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya
suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain.
Pada
saat ini banyak warga negara India yang tengah merasakan penderitaan, yaitu
gelombang panas yang telah menewaskan lebih dari 1.800 jiwa dalam beberapa
pekan terakhir. Suhu udara mencapai 45 derajat celcius. Para ahli pun
memperingatkan temperatur bisa lebih tinggi lagi. Serangan ekstrem ini tak
hanya menyebabkan korban jiwa, tapi juga merusak infrastruktur. Salah satunya
adalah aspal jalanan yang meleleh berantakan akibat serangan ganas ini.
Sebagian besar korban dari dampak gelombang panas ini mungkin adalah warga yang
kurang mampu, karena mereka harus nekat bekerja dan tidak ada pilihan lain,
karena kalau tidak bekerja maka mereka tidak bisa makan. Sementara pemerintah
menghimbau agar masyarakat tidak terkena langsung terik matahari. Kemudian masyarakat
yang kurang mampu tersebut juga mengalami dehidrasi, sehingga berakibat fatal
untuk dirinya. Selain itu, jalanan yang dicat tebal di Ibu Kota New Delhi juga
meleleh saking panasnya. Aspal yang meleleh menyebabkan jalanan rusak
dan zebra cross pun terlihat berantakan. Kerusakan
jalan itu bahkan memicu kemacetan lalu lintas.
Masyarakat yang tinggal di Gurgaon,
kota satelit yang sedang pesat berkembang, menderita pemadaman listrik hingga
10 jam perhari karena beban listrik yang melonjak gara-gara pemakaian AC
berlebihan.
Antrian panjang pasien terjadi di All India Institute of
Medical Sciences, salah satu rumah sakit terbesar milik pemerintah. Para wanita
terlihat menenteng air dalam botol-botol plastik dan jus mangga dalam kantong. Lainnya
berusaha menenangkan bayi-bayi yang menangis, kepala-kepala mereka ditutupi
sapu tangan untuk menangkal sengatan matahari.
Musim hujan diperkirakan melanda negara bagian Kerala menjelang akhir bulan ini sebelum menyapu seluruh negeri itu.
Referensi:
http://www.koran-sindo.com/read/1006304/149/gelombang-panas-tewaskan-1-200-orang-1432788233
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/05/29/np3r5b-gelombang-panas-terparah-india-pun-meleleh