Sabtu, 30 Mei 2015

Manusia dan Penderitaan

Gelombang Panas di India
            Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan, baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain.
Pada saat ini banyak warga negara India yang tengah merasakan penderitaan, yaitu gelombang panas yang telah menewaskan lebih dari 1.800 jiwa dalam beberapa pekan terakhir. Suhu udara mencapai 45 derajat celcius. Para ahli pun memperingatkan temperatur bisa lebih tinggi lagi. Serangan ekstrem ini tak hanya menyebabkan korban jiwa, tapi juga merusak infrastruktur. Salah satunya adalah aspal jalanan yang meleleh berantakan akibat serangan ganas ini. 
            Sebagian besar korban dari dampak  gelombang panas ini mungkin adalah warga yang kurang mampu, karena mereka harus nekat bekerja dan tidak ada pilihan lain, karena kalau tidak bekerja maka mereka tidak bisa makan. Sementara pemerintah menghimbau agar masyarakat tidak terkena langsung terik matahari. Kemudian masyarakat yang kurang mampu tersebut juga mengalami dehidrasi, sehingga berakibat fatal untuk dirinya. Selain itu, jalanan yang dicat tebal di Ibu Kota New Delhi juga meleleh saking panasnya. Aspal yang meleleh menyebabkan jalanan rusak dan zebra cross pun terlihat berantakan. Kerusakan jalan itu bahkan memicu kemacetan lalu lintas.
            Masyarakat yang tinggal di Gurgaon, kota satelit yang sedang pesat berkembang, menderita pemadaman listrik hingga 10 jam perhari karena beban listrik yang melonjak gara-gara pemakaian AC berlebihan.
Antrian panjang pasien terjadi di All India Institute of Medical Sciences, salah satu rumah sakit terbesar milik pemerintah. Para wanita terlihat menenteng air dalam botol-botol plastik dan jus mangga dalam kantong. Lainnya berusaha menenangkan bayi-bayi yang menangis, kepala-kepala mereka ditutupi sapu tangan untuk menangkal sengatan matahari.
Musim hujan diperkirakan melanda negara bagian Kerala menjelang akhir bulan ini sebelum menyapu seluruh negeri itu.

Referensi:
http://www.koran-sindo.com/read/1006304/149/gelombang-panas-tewaskan-1-200-orang-1432788233
 http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/05/29/np3r5b-gelombang-panas-terparah-india-pun-meleleh

Share:

0 komentar:

Posting Komentar