Senin, 24 Oktober 2016

Pengaruh Terhadap Desain Pemodelan Grafis

Nama                 : Mutiara Tifana
Kelas                 : 3IA22
Mata Kuliah       : Desain Pemodelan Grafik
Dosen                : Syefani Rahmi Deski

A. Perkembangan Desain Grafis di Berbagai Media 
Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra (dua dimensi). Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan justru merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video). NIRMANA kurang lebih berarti kosong, bisa juga berarti abstrak dan tidak bermakna. Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada apa-apa atau belum ada makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian dijadikan titik awal atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya.
Era Cetak : Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.

Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.

Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat adalah produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun lebih dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi merupakan bagian dari produk desain grafis juga.

B. Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi dalam Membuat Desain Pemodelan Grafis


  • Pengaruh Dalam Kebudayaan

Seorang desainer dapat menggunakan berbagai macam cara untuk dapat menyampaikan arti dari sebuah desain (gambar) itu sendiri, dan biasanya dapat memanfaatkan berbagai macam norma – norma budaya bersama, nilai – nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan sebuah symbol dari masa lalu untuk mendukung suatu sudut pandang tertentu yang memiliki sebuah arti. Kebudayaan juga dapat digunakan dalan desain pemodelan grafis yang dapat juga diartikan sebagai sebuah jati diri dari seoraang desainer tersebut dengan maksud yang tidak sengaja.
Jadi pada intinya pengaruh dari kebudayaan dan teknologi juga dapat berkembang pada suatu desain pemodelan grafis, budaya akan digunakan sebagai salah satu sumber pemikiran untuk mengembangkan suatu desain grafis yang menarik dan mengantuk sebuah arti atau makna yang sangat kuat, banyak sekali kebudayaan kita yang sangat menarik dan dapat digunakan sebagai desain grafis. Kita ambil contoh kebudayaan dalam hal kerajinan kain daerah, kerajinan kain daerah ini merupakan warisan dari nenek moyang kita yang sangat indah sekali dan dapat mengandung arti yang sangat indah, yang dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dalam membuat desain grafis, seperti kain batik, dan kain songket yang memunyai motif dan warna yang berbeda – beda yang sangan indah sekali.

  • Pengaruh Dalam Teknologi

Teknologi juga dapat mempengaruhi berbagai macam desain yang akan diproduksi dan juga dapat berpengaruh juga dalam perkembangan di dalam sebuah gaya, seni, dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercemin dalam sebuah bentuk desain, sebuah teknologi juga dapat menawarkan seorang desainer dengan berbagai macam media yang dapat dipakai dalam proyek – proyek atau tugas –tugas yang sedang mereka kerjakan.
Jadi pada intinya teknologi juga memiliki peranan (andil) yang cukup besar didalam perkembangan desain grafis, dengan perkembangan sebuah teknologi yang semakin maju, maka semakin mudah kita untuk menciptakan suatu karya dalam desain grafis dengan waktu yang singkat, yang otomatis dapat juga menghasilkan banyak sesain grafis yang akan menjadi lebih efisien.

C. Desain Pemodelan Grafis dalam Segi Interaksi Manusia dan Komputer


Interaksi komputer dengan manusia atau dengan bahasa inggris dikenal dengan “human-computer interaction / HCI” merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara computer dengan manusia yang meliputi perancangan, evaluasi, dan juga implementasi antar muka pengguna computer agar mudah digunakan oleh manusia.


Ilmu ini berusaha untuk menemukan cara yang paling efektif untuk dapat merancang pesan secara elektronik, sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri merupakan serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan computer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melewati sebuah antar muka untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapkan.

Tujuan dari interaksi ini adalah agar memudahkan manusia dalam melakukan pengoperasian terhadap komputer dan memperoleh beberapa umpan balik yang mereka perlukan selama mereka bekerja menggunakan computer dan juga mengharapkan agar system computer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly). Kita membutuhkan interaksi tersebut agar kita bisa lebih cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta membuat waktu dalam prosesnya menjadi lebih cepat dan juga itu akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan.

Interaksi bisa dikatakan dialog antara user dengan komputer.
Model atau jenis interaksi, antara lain :
1. Command line interface (perintah baris tunggal)
contoh : unix, linux, dos
2. Menu (menu datar dan menu tarik)
contoh : hampir semua software menggunakan menu
3. Natural language (bahasa alami)
contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek)
4. Question/answer and query dialogue
contoh : mysql, dbase interaktif, dll
5. Form-fills and spreadsheets
contoh : excel, lotus, dll
6. WIMP
- Windows Icon Menu Pointer
- Windows Icon Mouse Pulldown Menu
yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes, pallettes, dll


Sumber:
http://daily-tekno.blogspot.co.id/2016/10/perkembangan-desain-grafis-di-berbagai.html
http://santonanba.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-desain-grafis-di-berbagai.html
http://ditryfitrian.blogspot.co.id/2012/11/pengaruh-kebudayaan-dan-teknologi-dalam.html
http://ilhampratamap.blogspot.co.id/2012/10/desain-pemodelan-grafis-dari-segi.html

Share:

Senin, 10 Oktober 2016

Aplikasi Desain Grafik Photoshop

Aplikasi Desain Grafik yang Pernah Digunakan
Mata Kuliah       : Desain Pemodelan Grafik
Nama                  : Mutiara Tifana
Kelas                  : 3IA22
Dosen                 : Syefani Rahma Deski



   1. Sejarah
Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi terbaru adalah Adobe Photoshop CC.
Software atau aplikasi Adobe Photohop pertama kali dibuat pada tahun 1987 oleh seorang mahasiswa PhD di Universitas Michigan, yaitu Thomas Knoll. Ketika itu aplikasi tersebut diberi nama Display yang dapat atau mampu menampilkan gambar grayscale pada layar monokrom.
Hal tersebut membuat tertarik seorang karyawan Industrial Light & Magic, yaitu John Knoll saudara dari Thomas Knoll. John menyarankan Thomas untuk mengembangkan Display menjadi aplikasi penyunting gambar secara keseluruhan dan mengganti namanya menjadi ImagePro.


Pada tahun 1988 dimulailah kerjasama antara dua bersaudara tersebut. Thomas merubah nama aplikasinya menjadi Photoshop dan bertugas mendistribusikan salinannya. Sedangkan John mendemonstrasikan aplikasi Photoshop kepada dua perusahaan sekaligus, yaitu Adobe dan Apple yang berada di Silicon Valley - California.

   2.    Fungsi
Fungsi Photoshop untuk membuat desain gambar adalah dengan cara menciptakan objek baru seperti logo, spanduk, brosur, dan poster.

Kegunaan / fungsi adobe photoshop secara teknik
1 Mengkombinasi 2 gambar atau lebih menjadi satu gambar baru
Menghilangkan atau menghapus objek pada suatu gambar
3 Memberi atau merubah warna
4 Merubah ukuran gambar menjadi lebih kecil ataupun menjadi lebih besar
5 Mempertajam warna dan kualitas gambar
6 Membersihkan atau memperindah gambar
7 Mengaburkan gambar agar terlihat samar-samar
8 Meningkatkan intensitas cahaya gambar agar terlihat lebih terang.
9 Memotong gambar


Di dalam aplikasi Photoshop ada beberapa bagian penting lain yang juga memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Bagian-bagian tersebut seperti menu, layer, tool, toolbox, dan lainnya. Berikut adalah beberapa bagian penting Photoshop beserta fungsinya :
1.    Layer
Sebagai kanvas tempat mendesain gambar. Di dalam Photoshop kita bisa menggunakan layer lebih dari satu. Kelebihan dalam pemakaian banyak layer adalah setiap desain pada satu layer tidak akan mengganggu suatu desain pada layer lain. Dan semua desain pada layer-layer yang ada bisa dikombinasikan menjadi satu gambar.
2.    Tool
Alat-alat yang digunakan untuk mendesain atau menyunting gambar.
3.    Menu
Tempat utama dimana semua tool Photoshop berada. Menu inti yang ada di Photoshop : File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Window, dan Help.
4.    Toolbox
Tempat khusus yang menyediakan tool-tool penting agar lebih mudah dilihat dan dipakai.


Berikut adalah beberapa alat atau tool yang ada di toolbox Adobe Photoshop [gambar di atas] beserta fungsinya :
1.    Rectangular Marquee Tool : penyeleksi berbentuk kotak
2.    Lasso Tool : penyeleksi dengan bentuk bebas
3.    Crop Tool : pemotong area kanvas
4.    Patch Tool : penyeleksi area sekaligus penyalin gambar dari area lain
5.    Clone Stamp Tool : penyalin gambar dari area lain
6.    Eraser Tool : penghapus
7.    Blur Tool : pemberi efek buram atau samar-samar
8.    Move Tool : pemindah objek
9.    Magic Wand Tool : penyeleksi secara otomatis
10.  Eyedropper Tool : pengambil sampel warna
11.  Brush Tool : kuas untuk melukis
12. History Brush Tool : pengembali desain terakhir di area dimana kuas diarahkan
13.  Paint Bucket Tool : pemberi warna secara penuh
14.  Burn Tool : pemberi efek gosong seperti efek telah terbakar
15.  Pen Tool : pendesain gambar layaknya gambar bertipe vektor
16.  Text Tool : pembuat objek tulisan
17.  Path Selection Tool : pemindah objek yang berupa path
18.  Rectangle Tool : pembuat objek berbentuk kotak
19.  Hand Tool : penggeser kanvas atau area desain
20. Zoom Tool : mendekatkan dan menjauhkan pandangan terhadap kanvas

Cara Membuat / Mendesain Gambar Watermark di Photoshop

Watermark di suatu gambar merupakan cap atau tanda dari pendesain pada hasil karya yang dibuatnya. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan tujuan promosi atau sebagai tanda pengenal agar tidak diakui dan agar tidak ditiru atau dijiplak oleh orang lain.

Di sini akan dijelaskan cara mudah membuat atau mendesain gambar disertai watermark dengan menggunakan aplikasi atau software buatan Adobe yaitu Photoshop, aplikasi desain selain Illustrator dan Corel. Untuk desain yang akan kita buat bertemakan Facebook.
Pertama kita buka terlebih dahulu aplikasi Adobe Photoshop dan buat kanvas baru dengan ukuran dimensi 150 pixel x 150 pixel :
1.    Buat kanvas baru. File » New (Ctrl + N)
2.    Atur ukuran lebar dan tinggi. Width dan Height isi 150



Untuk mempermudah dalam mendesain, kita gunakan gambar Facebook yang sudah ada. Buka gambar tersebut di aplikasi Photoshop, kemudian salin (copy) dan tempel (paste) ke kanvas, atur juga ukuran dan tata letaknya :

Untuk mempermudah dalam mendesain, kita gunakan gambar Facebook yang sudah ada. Buka gambar tersebut di aplikasi Photoshop, kemudian salin (copy) dan tempel (paste) ke kanvas, atur juga ukuran dan tata letaknya :
1.    Buka gambar Facebook.  File » Open (Ctrl + O)
2.    Seleksi seluruh bagian gambar. Select » All (Ctrl + A)
3.    Salin. Edit » Copy (Ctrl + C)
4.    Beralih ke kanvas dan tempelkan. Edit » Paste (Ctrl + V)
5.    Edit » Free Transform (Ctrl + T).
6.    Atur ukuran gambar agar sesuai kanvas. Width dan Height isi 51% 
7.    Geser gambar dengan Move Tool (V) agar sesuai dengan kanvas.

Untuk watermark kita beri tulisan sederhana disertai kotak atau persegipanjang berujung tumpul berwarna putih sebagai latar. Dan latar tersebut kita beri efek bayangan :
1.    Pilih Rounded Rectangle Tool (U)
2. Atur warna dan besar ketumpulan. Pilih warna putih dan Radius isi 2 px 

 3.      Ciptakan persegipanjang dengan menahan klik kiri serta geser di area kanvas.
4.    Beri efek bayangan dan atur bayangan tersebut. Layer » Layer Style » Drop Shadow 

5.    Atur transparansi. Pada tab Layers, Opacity isi 40% 
[Gambar 6. Layer : Opacity | a. Layer baru | b. Tombol layer baru]
6.    Pilih Horizontal Type Tool (T)
7.    Pilih jenis tulisan Arial dengan ukuran 11 berwarna hitam
[Gambar 6. Layer : Opacity | a. Layer baru | b. Tombol layer baru]


    Jika akan membuat atau mendesain gambar baru namun tetap ingin memakai watermark yang sama. Klik tombol Create a new layer [gambar 6b] atau Layer » New » Layer (Shift + Ctrl + N) dan selalu posisikan layer watermark dan layer 'Shape 1' di atas layer baru [gambar 6a] yang akan digunakan untuk mendesain gambar baru.
   
   Jangan lupa untuk menyimpan file ke ekstensi (.psd). Dengan file ekstensi photoshop ini kita bisa menyimpan dan merubah hasil desain kita. Untuk menjadikannya sebagai file ekstensi gambar biasa, File » Save As (Shift + Ctrl + S), pilih ekstensi yang kita inginkan, misalnya .jpg, .bmp, .png, .gif dan ekstensi lainnya.


Sources:






Share: